Bagi para pecinta anjing dan penyayang binatang sebelum membaca blog ini harap dicamkan baik2 bahwa pada dasarnya sifat gue ini pengasih dan penyayang sesama makhluk Tuhan.
Dua minggu yang lalu gue diundang barbekyu parteh dirumah temen gue. Terus diajak maen PES 2011 dikamarnya. Oh iya, temen gue yang namanya Fa**i itu pencinta binatang, dia melihara anjing, ular, hamster, tikus putih (buat makan ular peliharaannya). kecoa, cicak, kadal rumah, burung hantu dll.
Nah, dari semua binatang yang disebutin diatas, gue paling takut sama anjing. Gue punya pengalaman traumatis masa kecil yang sangat mengerikan.Mungkin, ini mungkin loohhhh. yaa gue adalah anak berumur 6 tahun pertama yang dikejar oleh doberman.
Itu, loh ras anjing pemburu yang telinganya berdiri kayak setan.
Larinya kayak setan. Bisa loncat pager lagi.
Kejadiannya sekitar 10 taon yang lalu, dimana tubuhku masih berukuran 140cm dengan pipi gembul, badan mulus tanpa cacat, baru pindah ke Perum Betawi Permai, Cibubur dari Kramat Pulo.
Hari itu hari minggu yang cerah. Jadii, gue memutuskan untuk berjalan2 mengelilingi kompleks perumahan yang super duper keren itu dengan sepeda roda empat.
Yeah, karena adik gue belom cukup umur buat ikutan naek sepeda.Jadi, gue berangkat sendirian. Lewatlah gue didepan rumah yang gedeeeeee banget! Kayak di sinetron2 gitu deh. Gue memandangi rumah itu dengan seksama sampai pada benda hitam yang bergerak2 dari satu sisi pagar ke pagar yang laen. Gue mengakomodasikan mata buat melihat antara kedua pagar yang tertutup itu.
Gue langsung sadar. Gue sedang diburu. Mungkin tuh anjing mikir gue mirip kelinci buat makan siangnya kali (saking imutnya). Bokap gue pernah bilang, selama tuh anjing ada dibalik pagar, gue ga perlu khawatir. Mereka ga bisa loncat dan gue selalu tau bokap belom pernah salah.
Tapi gue dapet ilmu pengetahuan baru yang bisa membantah pernyataan bokap. HAL ITU TIDAK BERLAKU BAGI DOBERMAN.
Itu anjing ngga banyak menggonggong, melainkan mengambil sebuah loncatan sigap ke tempat sampah rumah sebagai pijakan dan meloncat keluar pagar.
HERE COMES MY NIGHTMARE......
"Huwaaaaaa" Gue ngibrit ngegenjot sepeda roda empat gue.
Yah, semua juga tau kecepatan roda empat dibandingkan sama anjing itu yang bisa berlari 4 mil perjam tanpa lelah. Apalagi yang ngayuh sepeda roda empat itu berumur 6 taon, dijalan paving, bukan aspal.
Komplit dah penderitaan gue.
Gue meningkatkan kecepatan sampe 3km/jam. Itu udah maksimal. Gue mencari tombol NOS seperti dalam film2 balapan. Rupanya jaman itu belom ditemukan. Anjingnya semakin mendekat. Gue bisa ngerasain keringet gue masuk mata. Perih bangeeett -_- gue kehilangan seimbangan.
Gue jatoh dari sepeda di trotoar dan mendapat luka pertama dalam hidup gue.
BAGUUSSSS!!!!!
Rupanya tuh anjing gendeng gigit roda pasangan gue. Pinggul gue udah lemes banget, lihat si anjing nyeret2 sepeda gue sampe beberapa meter (sambil bengong).
Apa menariknya dari besi roda gue itu yah? belom sempet hal itu tejawab. Si majikan keluar dan memanggilnya kedalam.
"Stacey!! Kamu ngapain? Pi...Papi.....Stacey pi..." si wanita itu menjerit.
STACEY??
nama anjing itu Stacey? dan dia betina?
Gue suka heran sama orang2 napa ga dikasih nama Bruno atau Pleki aja si? Lebih bersifat ke-ANJING-an namanya ketimbang Stacey.
Lalu keluar paruh baya, pria itu bersiul, trus anjingnya melepas gigitannya dari ban sepeda gue dan masuk kedalam rumah. Semudah itu? Dia bereaksi dengan siulan? Sayang, waktu itu gue ngga bisa bersiul, coba udah lancar bersiul. Pasti gue maki2 tuh anjing.
Si wanita menghampiri sepeda gue, menuntun ke tepi trotoar tempat gue masih shock terduduk.
"Untung sepedanya gpp"
"Gpp gundulmu!! yang apa2 tuh gue!! Dasar nenek sihir!!" maki gue dalem hati.
Cerita ini sama sekali tidak menimbulkan korban jiwa manusia maupun binatang. Jadii, bila ada kesamaan anjing dalam cerita, mohon maaf sebelumnya.

0 Komentar untuk "WHO LET THAT DOGS OUT?"